Berita  

Hujan Lebat Guyur Jakarta, Ruas Jalan Tergenang Banjir

Hujan Lebat Guyur Jakarta, Ruas Jalan Tergenang Banjir

Hujan Lebat Guyur Jakarta, Ruas Jalan Tergenang

Menurut pantauan, genangan air terjadi di berbagai wilayah, termasuk Jalan Sudirman, Jalan MH Thamrin, dan kawasan Kemang. Hujan lebat guyur Jakarta ini menyebabkan kemacetan parah dan mengganggu aktivitas warga.

Hujan lebat yang mengguyur Jakarta sejak dini hari (9 Januari 2025) menyebabkan sejumlah ruas jalan di ibu kota tergenang banjir. Intensitas hujan yang tinggi dalam waktu singkat membuat sistem drainase di beberapa lokasi tidak mampu menampung debit air, sehingga air meluap ke jalan raya.

Ruas Jalan yang Terdampak

Berikut beberapa ruas jalan yang terdampak akibat hujan lebat guyur Jakarta:

  1. Jalan Sudirman:
    Genangan air setinggi 30-50 cm menyebabkan banyak kendaraan mogok. Pengendara motor memilih menepi untuk menghindari kerusakan mesin.
  2. Kawasan Kemang:
    Kawasan ini kembali menjadi langganan banjir dengan ketinggian air mencapai 60 cm, membuat akses kendaraan terhambat.
  3. Jalan Daan Mogot:
    Banjir setinggi 40 cm di kawasan ini memperlambat arus lalu lintas dan memicu kemacetan panjang.
  4. Jalan Gatot Subroto:
    Meskipun genangan tidak terlalu tinggi, arus lalu lintas tetap terganggu karena pengendara mengurangi kecepatan untuk melintasi genangan.

Penyebab Genangan dan Banjir

Hujan lebat guyur Jakarta dengan intensitas tinggi memicu genangan air di sejumlah wilayah. Beberapa faktor yang menjadi penyebab utama banjir ini antara lain:

  1. Drainase yang Tidak Optimal:
    Sistem drainase yang tersumbat oleh sampah menjadi penyebab utama lambatnya aliran air menuju saluran pembuangan.
  2. Kondisi Tanah yang Tidak Menyerap Air:
    Permukaan tanah di Jakarta yang sebagian besar sudah tertutup beton membuat air hujan sulit meresap.
  3. Curah Hujan Tinggi:
    Data dari BMKG menunjukkan bahwa curah hujan di beberapa wilayah Jakarta mencapai lebih dari 100 mm per hari, tergolong ekstrem.

Dampak terhadap Warga

Hujan lebat guyur Jakarta ini membawa dampak signifikan terhadap aktivitas warga:

  1. Kemacetan Parah:
    Genangan air di jalan utama menyebabkan kemacetan panjang, terutama pada jam sibuk pagi hari.
  2. Gangguan Transportasi Umum:
    Layanan transportasi umum seperti TransJakarta dan KRL mengalami keterlambatan akibat banjir di beberapa jalur.
  3. Kerusakan Kendaraan:
    Banyak pengendara motor dan mobil yang terpaksa berhenti karena kendaraan mereka mogok saat mencoba melintasi genangan.
  4. Gangguan Aktivitas Ekonomi:
    Banyak toko dan kantor terpaksa menunda buka karena akses menuju lokasi terganggu oleh banjir.

Upaya Penanganan oleh Pemerintah

Pemerintah DKI Jakarta telah menurunkan tim dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) untuk mengatasi genangan di sejumlah lokasi. Beberapa langkah yang dilakukan meliputi:

  1. Penyedotan Air:
    Pompa air diaktifkan di wilayah rawan banjir untuk mempercepat surutnya genangan.
  2. Pengerukan Saluran Air:
    Tim membersihkan saluran air yang tersumbat sampah untuk memperlancar aliran air.
  3. Pengarahan Arus Lalu Lintas:
    Petugas Dishub dan kepolisian dikerahkan untuk mengatur lalu lintas di lokasi banjir agar kemacetan dapat diminimalkan.

Harapan dan Solusi Jangka Panjang

Untuk mencegah genangan dan banjir berulang, warga berharap pemerintah dapat mengambil langkah-langkah jangka panjang seperti:

  1. Peningkatan Sistem Drainase:
    Drainase di Jakarta perlu diperluas dan diperbaiki agar mampu menampung debit air hujan yang tinggi.
  2. Program Pengelolaan Sampah:
    Edukasi kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan perlu digalakkan guna mencegah penyumbatan saluran air.
  3. Pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH):
    Menambah RTH dapat membantu meningkatkan daya serap air dan mengurangi genangan.

Hujan lebat guyur Jakarta kembali mengingatkan pentingnya penanganan banjir secara sistematis dan berkelanjutan. Meskipun pemerintah telah melakukan berbagai langkah darurat, solusi jangka panjang tetap diperlukan untuk mengatasi akar masalah banjir di ibu kota.

Dengan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait, diharapkan Jakarta dapat menjadi kota yang lebih tahan terhadap banjir dan cuaca ekstrem di masa depan.

Hai Jakarta
Exit mobile version