Home Info Jakarta Antisipasi Banjir Rob Jakarta Ditingkatkan Lewat Tanggul dan Ribuan Pompa Air

Antisipasi Banjir Rob Jakarta Ditingkatkan Lewat Tanggul dan Ribuan Pompa Air

0

Jakarta, sebagai kota metropolitan dengan garis pantai yang luas, kembali menghadapi tantangan serius akibat ancaman banjir rob yang makin sering terjadi. Dalam rentang waktu 18 hingga 27 Juli 2025, sebagian wilayah pesisir Jakarta diprediksi mengalami genangan rob cukup tinggi akibat fenomena Super New Moon. Oleh karena itu, antisipasi banjir rob Jakarta menjadi perhatian utama Pemerintah Provinsi DKI.

Bukan hanya karena kerugian ekonomi yang besar, tetapi juga karena dampaknya terhadap aktivitas masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir utara ibu kota. Pergerakan air laut yang naik, curah hujan yang ekstrem, hingga infrastruktur yang belum merata jadi alasan mengapa penanggulangan ini harus dilakukan secara komprehensif. Dalam artikel ini, kita akan bahas tuntas bagaimana Pemprov DKI Jakarta melakukan upaya konkret, mulai dari pembangunan tanggul, penyiagaan pompa, hingga edukasi ke warga untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan.

Tak hanya pemerintah, peran serta masyarakat pun diperlukan untuk menangani permasalahan ini secara holistik. Ancaman banjir rob kini bukan hanya soal musim, tapi menjadi bagian dari tantangan perubahan iklim global yang nyata dirasakan di kota-kota pesisir seperti Jakarta.

Apa Itu Banjir Rob dan Mengapa Jakarta Rawan?

Sebelum masuk ke langkah-langkah antisipasi banjir rob Jakarta, penting untuk memahami apa itu banjir rob terlebih dahulu. Banjir rob adalah genangan air laut yang naik ke daratan akibat pasang laut, dan umumnya diperparah dengan angin kencang atau hujan deras yang menghambat aliran sungai ke laut. Banjir ini biasanya terjadi secara rutin di wilayah pesisir, termasuk di pesisir utara Jakarta.

Kondisi geografis Jakarta yang berada di dataran rendah membuatnya sangat rentan terhadap banjir rob. Selain itu, penurunan muka tanah yang terjadi tiap tahun juga berkontribusi besar terhadap makin luasnya area yang tergenang. Bahkan di beberapa titik, penurunan tanah bisa mencapai 10–15 cm per tahun, membuat permukaan tanah lebih rendah dari permukaan laut.

Wilayah seperti Pluit, Muara Baru, Ancol, Penjaringan, hingga Marunda menjadi langganan banjir rob. Apalagi saat fase bulan baru (new moon) dan fenomena Super New Moon, air pasang bisa jauh lebih tinggi dan membahayakan aktivitas masyarakat sehari-hari.

Langkah Strategis Pemprov DKI: Pembangunan Tanggul Setinggi 2,5 Meter

Untuk menekan dampak dari fenomena pasang laut ini, pemerintah telah mengupayakan berbagai strategi antisipasi banjir rob Jakarta, salah satunya melalui pembangunan tanggul laut. Menurut keterangan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, mereka mulai membangun tanggul setinggi 2,5 meter di beberapa titik rawan banjir rob, termasuk di kawasan pesisir utara.

Tanggul ini dirancang khusus agar mampu menahan luapan air laut saat pasang maksimum. Material yang digunakan diperkuat agar tidak mudah rusak oleh kikisan air laut. Dinas Sumber Daya Air (SDA) menyebut bahwa proyek ini merupakan bagian dari National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang digagas pemerintah pusat dan pemerintah daerah secara kolaboratif.

Pembangunan tanggul tidak hanya sekadar infrastruktur fisik, tetapi juga melibatkan aspek desain berkelanjutan yang ramah lingkungan. Di beberapa titik, tanggul juga dirancang menjadi kawasan wisata air sekaligus pengendali banjir yang multifungsi.

Ribuan Pompa Air Dikerahkan di Seluruh Jakarta

Selain membangun tanggul, langkah antisipasi banjir rob Jakarta juga difokuskan pada penyiagaan pompa air. Gubernur DKI Jakarta menginstruksikan Dinas Sumber Daya Air untuk menyiagakan sebanyak 1.175 unit pompa air yang tersebar di 183 lokasi. Pompa-pompa ini berfungsi untuk mempercepat pembuangan air dari wilayah tergenang ke saluran drainase atau laut.

Pompa air tersebut terdiri dari pompa stasioner dan pompa mobile. Pompa stasioner ditempatkan di titik-titik genangan tetap seperti di Jakarta Utara dan Jakarta Barat, sedangkan pompa mobile digunakan secara fleksibel tergantung lokasi genangan musiman.

Dinas SDA juga menggandeng operator tanggap darurat dan petugas lapangan agar sistem koordinasi pengaktifan pompa bisa berjalan optimal. Sistem monitoring berbasis digital turut dikembangkan agar pengoperasian pompa bisa dikontrol dari pusat kendali menggunakan sensor ketinggian air.

Lokasi Rawan Banjir Rob di Jakarta yang Perlu Diwaspadai

Dalam informasi resmi yang dirilis BMKG dan BPBD Jakarta, terdapat sejumlah wilayah yang berpotensi mengalami banjir rob selama periode Super New Moon 18–27 Juli 2025. Beberapa lokasi tersebut meliputi:

  • Kamal Muara
  • Penjaringan
  • Ancol
  • Cilincing
  • Marunda
  • Muara Angke
  • Pluit
  • Pademangan

Warga yang tinggal di daerah tersebut diminta untuk meningkatkan kewaspadaan. Selain itu, Pemprov juga memberikan peringatan dini melalui aplikasi JAKI dan media sosial resmi Pemprov DKI. Langkah ini menjadi bagian dari strategi antisipasi banjir rob Jakarta yang berbasis pada pemanfaatan teknologi informasi.

Peran Masyarakat dalam Menghadapi Banjir Rob

Perlindungan terhadap bahaya banjir rob tak bisa hanya mengandalkan infrastruktur pemerintah. Masyarakat juga punya peran penting, mulai dari menjaga kebersihan saluran air, tidak membuang sampah sembarangan, hingga mengikuti imbauan evakuasi bila banjir sudah tak terkendali.

Edukasi tentang cara mengatasi banjir rob juga terus disampaikan lewat berbagai forum RT/RW dan kegiatan sosial. Di antaranya, masyarakat diimbau menyimpan dokumen penting dalam wadah tahan air, menyiapkan perahu karet darurat, serta memiliki cadangan makanan dan air bersih.

Masyarakat di pesisir Jakarta juga disarankan membangun rumah panggung atau struktur anti-genangan untuk menghindari kerugian material akibat air laut yang naik. Sementara itu, pengusaha pelabuhan dan nelayan diminta menyesuaikan jadwal aktivitas mereka berdasarkan prediksi pasang surut dari BMKG.

Penyebab dan Dampak Banjir Rob Jakarta

Banjir rob yang terjadi di Jakarta bukan semata-mata karena air laut pasang. Beberapa faktor lain yang memperparah dampaknya antara lain:

  • Penurunan muka tanah: aktivitas penyedotan air tanah yang masif menyebabkan permukaan tanah terus menurun.
  • Curah hujan ekstrem: menyebabkan sungai meluap dan memperparah genangan rob.
  • Sistem drainase yang belum optimal: saluran air yang mampet atau tidak mampu menampung air dalam jumlah besar.
  • Perubahan iklim global: pemanasan global memicu mencairnya es di kutub dan membuat permukaan laut naik.

Dampaknya sangat terasa, mulai dari kerusakan rumah warga, terhambatnya aktivitas ekonomi, potensi penyebaran penyakit akibat air kotor, hingga meningkatnya biaya perawatan infrastruktur publik.

Strategi Jangka Panjang untuk Atasi Banjir Rob

Langkah antisipasi banjir rob Jakarta juga harus dipikirkan dalam jangka panjang. Salah satu program strategis yang sedang dijajaki adalah proyek Giant Sea Wall yang merupakan bagian dari NCICD. Proyek ini mencakup pembangunan tanggul raksasa di utara Jakarta, yang dipadukan dengan pengembangan kawasan ekonomi baru dan infrastruktur transportasi.

Di sisi lain, pemerintah juga mulai mendorong penggunaan air permukaan dan air olahan untuk mengurangi penyedotan air tanah. Upaya ini akan menekan laju penurunan tanah yang jadi salah satu penyebab utama rob.

Pemerintah pusat, pemprov, dan pemangku kepentingan lainnya diminta duduk bersama untuk menyusun roadmap penanganan rob selama 10–20 tahun ke depan agar upaya yang dilakukan tidak hanya bersifat tambal sulam, tetapi benar-benar bisa menurunkan risiko rob secara permanen.

Kesimpulan

Banjir rob bukan lagi fenomena langka di Jakarta. Dengan potensi yang terus meningkat, utamanya saat cuaca ekstrem dan bulan baru, antisipasi banjir rob Jakarta harus dilakukan menyeluruh. Pembangunan tanggul, siaga pompa air, dan edukasi ke masyarakat jadi bagian penting dalam sistem penanggulangan.

Langkah konkret Pemprov DKI seperti membangun tanggul 2,5 meter dan menyiagakan lebih dari 1.100 pompa air menunjukkan keseriusan pemerintah menghadapi tantangan ini. Namun, tanpa partisipasi aktif dari masyarakat, semua upaya ini bisa jadi tidak optimal.

Kita semua punya peran dalam menjaga kota ini tetap aman dari ancaman banjir rob. Mulai dari kebiasaan kecil seperti tidak buang sampah ke selokan hingga aktif mengikuti informasi prakiraan cuaca dari sumber resmi, semua menjadi kontribusi nyata untuk menghindari genangan yang merugikan.

FAQ

Apa itu banjir rob dan kenapa sering terjadi di Jakarta?
Banjir rob adalah genangan air laut yang naik ke daratan saat air pasang tinggi, dan Jakarta sering mengalaminya karena dataran rendah dan penurunan muka tanah.

Apa saja lokasi rawan banjir rob di Jakarta?
Lokasi-lokasi yang sering terkena rob meliputi Kamal Muara, Penjaringan, Ancol, Pluit, dan Cilincing.

Bagaimana cara Pemprov mengantisipasi banjir rob?
Pemerintah membangun tanggul setinggi 2,5 meter dan menyiagakan lebih dari 1.100 pompa air di titik rawan.

Apa solusi jangka panjang untuk banjir rob?
Giant Sea Wall, pengendalian penurunan tanah, dan pembangunan infrastruktur drainase menjadi solusi jangka panjang yang sedang digagas.

Bagaimana masyarakat bisa ikut membantu?
Masyarakat bisa menjaga kebersihan saluran air, mengikuti imbauan evakuasi, serta tidak membuang sampah sembarangan di lingkungan.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version