Pasar Baru Jakarta adalah salah satu kawasan bersejarah yang telah menjadi ikon perdagangan dan budaya sejak zaman kolonial. Terletak di Jakarta Pusat, kawasan ini memiliki daya tarik yang kuat berkat keberagaman toko, arsitektur lama, dan suasana klasiknya. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kawasan ini mulai kehilangan pesonanya akibat kurangnya perawatan dan perkembangan zaman yang terus melaju cepat. Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggulirkan program revitalisasi Pasar Baru sebagai bagian dari strategi urban renewal.
Revitalisasi ini bukan sekadar perbaikan fisik, tetapi juga mencakup penataan kawasan, pelestarian budaya, hingga peningkatan kenyamanan bagi pengunjung dan pedagang. Dengan konsep seperti Blok M yang kini menjelma jadi kawasan trendi, Pemprov DKI ingin menjadikan Pasar Baru sebagai destinasi heritage yang hidup kembali, bersih, ramah pejalan kaki, dan sarat nilai sejarah. Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta turut menaruh perhatian besar dalam proyek ini, menyebutnya sebagai proyek kebangkitan kawasan budaya.
Artikel ini akan membahas secara lengkap bagaimana rencana revitalisasi Pasar Baru dijalankan, tujuan di baliknya, siapa saja pihak yang terlibat, serta harapan-harapan besar yang muncul dari masyarakat dan pemerintah.
Sejarah dan Signifikansi Pasar Baru Jakarta
Sebelum membahas lebih jauh soal revitalisasi Pasar Baru, penting untuk menengok sejarah dan makna kawasan ini. Pasar Baru dibangun pada abad ke-19 sebagai pusat perdagangan bagi masyarakat Hindia Belanda kala itu. Hingga kini, banyak bangunan kuno dan toko-toko legendaris yang masih berdiri, seperti toko tekstil, sepatu, serta rumah makan khas peranakan Tionghoa-Betawi.
Karena karakteristik budaya yang kental, Pasar Baru disebut-sebut sebagai salah satu titik awal Jakarta membentuk wajah kotanya. Bukan hanya sebagai tempat belanja, kawasan ini juga menjadi tempat berinteraksi antar budaya dan simbol keberagaman masyarakat ibu kota. Banyak pengusaha kecil menengah yang menggantungkan hidupnya dari aktivitas dagang di sana.
Namun kini, keberadaannya terancam oleh sepinya pengunjung, bangunan yang tak terawat, dan infrastruktur yang kurang memadai. Maka dari itu, program revitalisasi Pasar Baru menjadi sangat penting untuk menyelamatkan warisan sejarah ini.
Konsep Revitalisasi Mirip Blok M
Dalam beberapa kesempatan, Wakil Gubernur Jakarta, Heru Budi Hartono, menjelaskan bahwa revitalisasi Pasar Baru seperti Blok M akan menjadi tolak ukur kesuksesan proyek ini. Konsepnya adalah menjadikan kawasan heritage ini sebagai pusat kegiatan ekonomi, budaya, dan hiburan yang selaras dengan kebutuhan masyarakat modern.
Inspirasi dari Blok M dinilai relevan karena kawasan itu telah berhasil berubah dari terminal tua yang kumuh menjadi pusat gaya hidup yang digemari anak muda. Pasar Baru pun diarahkan untuk memiliki pedestrian yang lebar, jalur sepeda, ruang terbuka hijau, serta pencahayaan malam yang artistik.
Selain itu, kawasan akan dipadukan dengan elemen digital, seperti sistem parkir modern, akses Wi-Fi gratis, dan tenant mix yang memadukan antara UMKM tradisional dan gerai modern.
Peran Anung Pramono dalam Revitalisasi
Salah satu nama yang menjadi sorotan dalam proyek ini adalah Anung Pramono, tokoh birokrat yang dipercaya mengawal proyek revitalisasi Pasar Baru. Dalam wawancaranya dengan berbagai media, Anung menyampaikan bahwa revitalisasi ini akan menjadi simbol baru wajah Jakarta yang menghargai sejarah tapi tetap mengikuti zaman.
Ia menekankan bahwa peremajaan infrastruktur tidak boleh mengorbankan nilai historis yang dimiliki kawasan. Oleh karena itu, semua proses pengerjaan akan mengedepankan prinsip pelestarian cagar budaya. Para ahli warisan dan arsitek heritage juga dilibatkan dalam setiap tahap desain dan pelaksanaan.
Dengan kepemimpinan Anung dan dukungan penuh dari Pemprov DKI, proyek ini dijanjikan akan selesai sesuai jadwal pada akhir tahun 2025.
Manfaat Revitalisasi bagi Warga dan Pedagang
Tidak sedikit pedagang dan warga yang menyambut positif program ini. Mereka menilai bahwa revitalisasi Pasar Baru bisa menghidupkan kembali geliat ekonomi yang sempat menurun akibat pandemi dan perubahan gaya belanja digital.
Revitalisasi akan membuka lebih banyak ruang publik yang nyaman, sekaligus membuat tampilan toko dan lorong menjadi lebih estetik dan rapi. Dalam perencanaan, pemerintah juga telah memastikan bahwa pedagang lama tidak akan digusur secara sepihak, melainkan dilibatkan dalam proses penyesuaian dan penataan.
Dengan desain baru yang lebih menarik, diharapkan jumlah pengunjung akan meningkat drastis dan turut mendongkrak penjualan para pelaku UMKM. Selain itu, keberadaan wisata budaya, kuliner, dan pertunjukan seni di kawasan ini akan menciptakan daya tarik baru bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Tahapan Revitalisasi dan Target Selesai
Menurut laporan resmi dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang DKI Jakarta, proses revitalisasi Pasar Baru 2025 akan dibagi dalam beberapa fase:
- Fase Penataan Awal (2024): Survei struktur bangunan lama, identifikasi potensi heritage, sosialisasi dengan warga dan pedagang.
- Fase Pengerjaan Infrastruktur (Awal 2025): Pembongkaran elemen rusak, pembangunan jalur pedestrian, drainase, dan penerangan.
- Fase Finalisasi dan Digitalisasi (Akhir 2025): Penataan tenant, pemasangan teknologi digital, uji coba operasional.
Proyek ini diharapkan rampung pada kuartal akhir 2025, dan akan diresmikan dengan festival budaya bertajuk “Pasar Baru Bangkit” yang menghadirkan pertunjukan seni, bazar UMKM, dan parade komunitas budaya Jakarta.
Harapan dan Tantangan ke Depan
Walau banyak yang optimis, sejumlah tantangan juga menanti. Salah satunya adalah keterbatasan anggaran serta koordinasi lintas instansi. Proses pelestarian kawasan bersejarah juga tidak bisa dilakukan sembarangan. Butuh kolaborasi aktif antara pemerintah, komunitas, dan pelaku budaya agar hasil revitalisasi tidak kehilangan ruh asli Pasar Baru.
Namun di tengah tantangan itu, harapan tetap besar. Banyak warga menanti kembalinya kejayaan Pasar Baru sebagai salah satu titik penting sejarah kota Jakarta. Dengan konsep baru yang lebih modern namun tetap berakar pada budaya lokal, Pasar Baru bisa menjadi inspirasi proyek urban heritage di kota-kota lain di Indonesia.
FAQ
Apa tujuan utama revitalisasi Pasar Baru?
Untuk menghidupkan kembali kawasan bersejarah ini sebagai pusat perdagangan, budaya, dan wisata yang ramah pengunjung.
Apakah pedagang lama akan digusur?
Tidak. Pedagang dilibatkan dalam proses penataan dan tetap diberi tempat sesuai skema penyesuaian.
Kapan proyek revitalisasi ini selesai?
Ditargetkan selesai pada akhir 2025 dan akan diluncurkan secara resmi melalui festival budaya.
Siapa tokoh di balik proyek ini?
Anung Pramono menjadi figur birokrat yang dipercaya memimpin proyek ini bersama tim Pemprov DKI.
Apa konsep desainnya?
Mengadopsi gaya Blok M modern dengan pedestrian lebar, jalur sepeda, elemen digital, serta pelestarian bangunan heritage.
